Minggu, 02 Desember 2012

Hidupmu Bukan Hanya Untuk Masalalu

Posted by Avinda deviana devah at Minggu, Desember 02, 2012 0 comments


Gadis itu berdiri menghadap pohon besar yang tumbuh kokoh dihadapannya dengan tatapan nanar sambil memeluk sebuah kotak tua berwarna coklat. Memory masa lalu berputar jelas di otaknya bak film yang sedang di putar. Masa lalunya dengan sahabat masa kecilnya itu tak akan pernah pupus dari otaknya, apalagi jika ia mengunjungi tempat ini. Tempat favoritnya semasa kecil dengan sahabatnya itu. Pohon besar –satu-satunya- yang berdiri kokoh di pinggir taman itu merupakan tempat special bagi mereka. Bermain, bercanda, menangis, bahkan hanya sekedar melamun pun mereka lakukan bersama dipohon ini.

Tahun ke 7

“Deby , tebak aku punya komik baru. Ayahku membelikanku ini kemarin.” Ucap seorang anak laki-laki sambil mengacungkan sebuah komik Anime kepada gadis kecil dihadapannya.
“Oh ya? Apa itu? Jangan bilang itu komik Naruto lagi?” gadis kecil itu menanggapinya. Anak laki-laki itu hanya memamerkan gigi putihnya yang berbehel sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Gadis kecil itu hanya memutar bola matanya, kemudian berkata.
“Astaga Aldo… koleksi komik naruto mu itu sudah satu lemari penuh, masih saja kau membeli komik bergenre action itu? Huh menyebalkan.”
“Hey nona manis, kau sendiri bagaimana, huh? Boneka Barbie mu itu sudah 1 gudang tapi tetap saja kau membelinya.” Cibir anak laki-laki itu.
“Oh ya? Benar kah? Hmm.. kalau begitu kita sama, hahaha…”
Mereka berdua tertawa bersama menertawai kekonyolan masing-masing….

Analytical Exposition

Posted by Avinda deviana devah at Minggu, Desember 02, 2012 0 comments
WAR IS UGLY
 

War is a physical and non-physical action between two or more groups to conduct a contested dominance in the region. Interpret ancient war as an armed conflict, in the modern era, the war is more directed to technological and industrial superiority, it is reflected in the doctrine of armed forces as "Whoever mastered the height of the control of the world ', suggesting that the possession of the heights to be achieved by technology. But the word war is no longer acting as a verb, but it has shifted the adjective, which popularized this are journalists, so that gradually shifts to get the position, but in general the war means "conflict".
The causes of the war include:

Ideological differences
The desire to expand territory
Different interests
Deprivation of Natural Resources

The Government believes that war is ugly, in other words, not good. Of course, what is called the war is ugly and not good for our country that has unity of the republic. Long ago when I was the obvious war of occupation and empire is not a stranger anymore.
Indonesian nation, fight for its own security and peace of Indonesia. They desperately defend Indonesia country from other nation colonies. And that is a lot of merit, as evidenced by the relics of their heroes. But the war for now, in the twentieth century - 21 particularly in Indonesia, the war is something foreign, most people would think is terrible, something that is filled with emotion, ambitious and selfishness.

Sabtu, 09 Juni 2012

Comeback with new story about me

Posted by Avinda deviana devah at Sabtu, Juni 09, 2012 0 comments
Halloo selama malam, annyeong, aku balik lagi setelah eum waktu yang cukup lama aku menghilang dari dunia perblog-an (?) dengan pergi meninggalkan ff-ff yang masih belum tuntas, mianhaeeeeeeeeeeee!!! ._.v

sekarang ada berita baru pemirsa! aku mau ngasih tau kalo biasku bertambah! kalian tau kan yaaa bias utamaku itu siapa, ya siapalagi kalo bukan JO TWINS! tapi sekarang kalian tau juga kan mereka lagi sibuk sama album pertama mereka, dan dikabarkan mau comeback! aku gasabar nunggu mereka balik u,u ah iya sampe lupa awal ceritaku ya hmmm...

jadi gini, beberapa bulan kebelakang kan ada SS4 INA kan yaaah, aku ga tertarik sih sebenernya, tapi lama-kelamaan karena akupun ikut nyari tau tentang info itu aku mulai tertarik. sampe akhirnya ada seseorang member Super junior yang mengalihkan perhatianku. seseorang yang ah tampan pastinya, ditambah dengan evil smriknya aw xD bibirnya yang eum... sexy..... suaranya yang lembut. aduh ga tahan aku ya kalo nyeritain ini takut ngiler ._______.
oke langsung aja kalian tau siapa? ya, Evil magnae itu, si setan itu yang udah nyihir aku buat nambahin bias aku, siapa lagi kalo bukan CHO KYUHYUN!!!! okey lebay kan kalo udah gini =))


Omonaaa, ottokhee? he's very handsome, right? ;;)

Senin, 05 Maret 2012

Kasih Tak Sampai

Posted by Avinda deviana devah at Senin, Maret 05, 2012 0 comments
Melupakannya itu adalah sesuatu hal yang sulit sekali. Entahlah, tapi bagiku itu sangat sulit. Tentu saja, orang yang sudah lama kita cintai, tetapi ternyata dia di miliki oleh sahabat sendiri. Sakit! Pastilah! Tapi bukan kah kita harus berkorban demi sahabat, dan demi cinta?
“Shintaaaa....” suara itu membuyarkan lamunanku. Aku menoleh padanya, ternyata itu Rara, sahabatku.
“Hmm..” sahutku.
“Makan yuk, laper nih.” Katanya, seraya memegang perutnya.
“Ah, males.” Jawabku, malas-malasan.
“Ahhhh..... ayo dong, plis” kali ini wajahnya memelas, dan tangannya dikatupkan di depan mata.
“Randy kemana?” tanyaku, ia hanya menjawab dengan menaikan kedua bahunya.
“Tau, paling lagi main basket.” Jawabnya, kemudian.
“Ayo dong, plis.”
“oke, oke, ayo.”

Kamis, 23 Februari 2012

Puisi Bintang

Posted by Avinda deviana devah at Kamis, Februari 23, 2012 0 comments
Hay aku ada puisi nih, jelek sih yakan, haha aku bikinnya ngasal banget-_-


Bintang


Bintang,
Benda angkasa yang menghiasi langit malam
Benda angkasa yang selalu berkelap-kelip menampakkan cahayanya
Benda angkasa yang selalu ada bersama Bulan

Bintang,
Tidak akan pernah meninggalkan Bulan
Bintang adalah sahabat sejati bagi Bulan
Mereka akan selalu bersama apapun yang terjadi.

Selasa, 21 Februari 2012

Bersama Bintang

Posted by Avinda deviana devah at Selasa, Februari 21, 2012 0 comments
Bintang, dapatkah kau rasakan kepedihanku malam ini? Dapatkah kau rasakan penyesakan yang menggebu-gebu dalam hatiku ini? Aku sakit, aku sedih, rasanya hatiku seperti terhantam oleh batu yang besar saat melihatnya tadi memeluk seorang gadis yang tak lain adalah sahabatku sendiri. Apa yang harus aku lakukan? Haruskah aku senang melihatnya? Atau haruskah aku marah? Haruskah aku senang meihat pemuda yang sangat kusukai memeluk sahabatku sendiri? Atau haruskah aku marah padanya, sedangkan saat ini aku bukanlah siapa-siapa untuknya. Aku hanya pengagum rahasianya, yang menjadi sangat pengecut tidak berani mengungkapkannya sejak aku bersekolah SMP dulu. Ya, sudah hampir dua tahun aku memendam perasaan ini, hingga sekarang aku tahu kalau ternyata sahabatku sendiri menyukai pemuda itu. Kamu memang bodoh Bulan! Sebagai sahabat, seharusnya kamu banyak bercerita pada Karina tentang perasaanmu itu. Bukankah diantara sahabat itu tidak ada kata rahasia sedikitpun? Jika Karina mengetahui hal ini, mungkin ia akan marah besar padamu, karena ia merasa tak dianggap sebagai sahabat. Aku sadar kali ini, Karina tidak pernah sedikitpun merahasiakan sesuatu dariku, tentang apapun, dan salah satunya tentang perasaannya pun ia tidak pernah menutup-nutupinya padaku. Ia selalu bercerita tentang perasaannya, sampai saat itu, saat ia bercerita padaku bahwa ia sedang menyukai seorang pemuda.

Senin, 06 Februari 2012

Membuat Nama Korea

Posted by Avinda deviana devah at Senin, Februari 06, 2012 0 comments
Hai chingu aku mau berbagi sesuatu nih. Kalian pasti penasaran kan bagaimana caranya bikin nama korea? nah sekarang aku mau share gimana caranya bikin nama korea. cek di bawah yaa^^


I. Dengan menggunakan situs online yang dinamakan Korean name generator, yang antara lain adalah
sebagai berikut :
Di situs ini kita tinggal memasukkan nama kita, terus di Klik. Namun tentu tidak semuanya seperti yang kita inginkan sebab harap dimaklumi ini kerjanya mesin.
II. Menggunakan Formula = Nama Keluarga + Nama tengah + nama akhir
- Nama keluarga/ Surname : Di sini menggunakan angka akhir tahu kelahiran dengan kategori :
- 0: Park- 1: Kim- 2: Shin – 3: Choi- 4: Song- 5: Kang
- 6: Han- 7: Lee- 8: Sung- 9: Jung
2. Nama tengah menggunakan bulan lahir :
- 1: Yong- 2: Ji- 3: Je- 4: Hye- 5: Dong- 6: Sang
- 7: Ha- 8: Hyo- 9: Soo- 10: Eun- 11: Hyun- 12: Rae
3.Nama akhir  menggunakan  tanggal lahir :
- 1: Hwa- 2: Woo- 3: Joon- 4: Hee- 5: Kyo- 6: Kyung
- 7: Wook- 8: Jin- 9: Jae- 10: Hoon- 11: Ra- 12: Bin
- 13: Sun- 14: Ri- 15: Soo- 16: Rim- 17: Ah- 18: Ae
- 19: Neul- 20: Mun- 21: In- 22: Mi- 23: Ki- 24: Sang
- 25: Byung- 26: Seok- 27: Gun- 28: Yoo- 29: Sup- 30: Won- 31: Sub

nah itu dia caranya, gimana? udah tau kan? selamat mencoba chingu^^

Minggu, 05 Februari 2012

I'm In Love With You - Part 2

Posted by Avinda deviana devah at Minggu, Februari 05, 2012 0 comments
Author: Avindavahvah

Genre: Friendship, Romance, Family

Type: Chaptered

Rating: T

Cast: Jo Youngmin (Boyfriend), Suzy (Miss A)

Other Cast: Jo Kwangmin, Min Woo (Boyfriend), Sulli (Fx), Nichkhun (2PM), Tia (Chocolate)





Previous:  >>
Akhirnya Suzy mengetahui dengan siapa ia satu kelompok. Dia membaca satu persatu nama teman satu kelompoknya di papan tulis, dan mereka adalah Na eun, Hyeri, Tia, Gongchan, Min woo, Jeongmin, dan.... mata Suzy membulat seketika membaca nama terakhir yang tertulis di kelompoknya. “MWOOOOOO?????”......






***


“Jo Youngminnama yang teridiri dari dua kata itu mampu membuat Suzy syok dan satu kelas meributkannya. Sedangkan namja yang memiliki nama itu hanya duduk santai tanpa ekspresi seolah-olah tak terjadi apa-apa. Padahal sebenarnya dalam hatinya pun ia mengucapkan beribu kata syukur pada Tuhan, karena telah mengabulkan do’anya, namun bedanya ia hanya bisa mengekspresikannya biasa-biasa saja dan mengulum sebuah senyum kecil.
                                                   
“Hyung~ kau beruntung bisa satu kelompok dengannya.” Bisik Kwangmin.

Youngmin menoleh padanya, ia menaikan satu alisnya lalu menaikan sudut bibir sebelah kananya membentuk sebuah senyuman meremehkan. “Sudah ku bilang semuanya butuh proses, dan ini langkah yang pertama.” Ujarnya santai.
Kwangmin hanya mengangguk dan mengacungkan kedua jempolnya, lalu ia beranjak pergi menemui Sulli, yeojachingu tercintanya.

***


“Aigoo... aigoo... tadi malam aku mimpi apa, kenapa hari ini rasanya sial sekali aku!!!! Aishi!” omel Suzy saat ia melangkahkan kaki meninggalkan kelas menuju kantin, sembari memegang kepalanya.

“Nado, Suzy-ah! Aku kesal kenapa aku satu kelompok dengan si Nam joo. Itu sangat menyebalkan!” Sulli ikut menimpali.

“Ya~ kau masih beruntung karena Kwangmin satu kelompok denganmu, sedangkan aku? Paling hanya Tia saja yang lumayan dekat dengan ku, aku tidak begitu mengenal Na eun dan Hyeri, apalagi namjanya, yang aku tau hanya Youngmin, dan itupun karena dia menyebalkan. Ah jinjaaaa! Aigoo.” Katanya sembari menggeleng-gelengkan kepala seperti orang frustasi.

“Arraseo, jadi apa yang harus kita lakukan?” tanya Sulli pasrah.

“Mollayo.”  Timpal Suzy tak kalah pasrahnya.


***

SuzyVOP.

“Aku pulang~.” Kataku sembari membuka sepatuku. Lalu aku berjalan gontai menuju tangga.

“Aigoo anak Eomma kenapa? Kenapa wajahmu kusut sekali nak?” Ucap Eommaku seraya berjalan menghampiriku dan memegang kedua pipiku.

“Gwenchana Eomma, aku hanya cape saja.” Kataku berbohong padanya, disertai seulas senyuman tipis.

“Jinja?” aku hanya mengangguk menjawab pertanyaan eomma. “Baiklah kalau begitu, istirahatlah sana.” Sekali lagi aku hanya mengangguk menjawab pertanyaan eommaku, lalu aku melangkah meniti anak tangga menuju kamarku.

Aku menghempaskan tubuhku pada kasur empukku, menenggelamkan wajahku pada bantal, lalu memukul-mukul kasurku. Aishi benar-benar frustasi aku hari ini, aku masih tidak bisa melupakan tentang masalah kelompok itu, mana bisa aku nanti bergabung dengan mereka? Mana bisa nanti aku bekerja sama dengan mereka jika aku sendiri merasa tidak nyaman dengan mereka, apalagi dengan adanya namja blonde menyebalkan itu, ah jinjaaa! Sungguh menyebalkan sekali!!!
Tanpa tersadar aku tertidur nyenyak sekali hingga Oppaku membangunkanku untuk makan malam.

“Suzy, bangun waktunya makan malam.” Katanya, seraya menggoyang-goyangkan tubuhku.

“Hmm...” ucapku setengah sadar, kemudian aku bangkit dari tidurku dan mengucek-ngucek kedua mataku. Sekarang aku bisa melihat Oppaku yang tampan berdiri didepanku, dengan tangan yang melipat di depan dadanya.

“Baiklah Oppa, ayo turun.” Ujarku seraya beranjak dari tempat tidurku.

“Ya~ apakah kau tidak akan mengganti seragammu dulu, eh?”

Aku menghentikan langkahku “Mwo?” lalu aku melihat diriku sendiri dari ujung kaki hingga badanku, astaga! Karena tadi ketiduran aku tak sadar kalo aku belum mengganti seragamku, aigoo baboya. Kemudian aku membalikan badanku dan memamerkan cengiran pada Oppaku. Dia berjalan menghampiriku. “baboya, cepat ganti sana, hahaha.” Ujarnya seraya mengacak-acak rambutku.

“Aishi Oppa tidak bisa kah kau tidak mengacak-ngacak rambutku, ha?” kataku kesal, dan mengerucutkan bibirku.

“Arraseo, mianhae, haha, kalau begitu cepat ganti baju sana, pasti Eomma dan Appa sudah menunggu.” Ujarnya lagi, lalu ia beranjak keluar dari kamarku.

Ya itulah Oppaku, Oppa satu-satunya yang aku punya, Oppa terbaik didunia ini, Oppaku sangat tampan, aku menyayanginya. Sebentar lagi dia akan mengikuti jejak Appaku, menjadi seorang pengusaha, karena Appaku memang bersi keras menyuruhnya untuk mengikuti jejaknya. Khun Oppa, atau lebih tepatnya Nichkhun Oppa. Khun Oppa sangat dewasa, dan memang sudah seharusnya, karena usianya sudah kepala dua, hahaha. Namun kedewasaannya melebihi usianya. Dia amat dewasa, pemikirannya sudah matang. Bahkan sejak dia masih duduk di bangku Universitas pun dia menjadi mahasiswa yang membanggakan, karena kedewasaan dan pemikirannya yang matang itu. Saat ini Oppa sudah mulai menjadi seperti Appa, bekerja di kantornya Appa. Bahakan dia menjadi seperti Appa, sifatnya, cara bicaranya, semuanya, aku rasa sudah saatnya aku memiliki kakak ipar, kekekek. Ku dengar dari Eomma, Oppaku sudah memiliki calon, kalau tidak salah namanya Victoria Eonnie, tapi aku sama sekali belum pernah betemu dengannya, karena diapun sedang meniti karirnya menjadi seorang model di negara kelahirannya itu, Cina.
Setelah berganti pakaian, aku cepat-cepat turun untuk makan malam, karena sepertinya Appa, Eomma, dan Oppaku sudah terlalu lama menungguku.

***


AuthorVOP.

Kini waktunya telah tiba, hari ini tiba saatnya Academy High School berangkat untuk melaksanakan pembelajaran di luar kota itu, di kota Seogwipo. Para murid sibuk mempacking barang-barangnya. Begitupun dengan Suzy, ia bergabung dengan teman satu kelompoknya, walaupun itu hanya Tia. Tapi Suzy sudah mulai bisa berkomunikasi dekat dengan Tia.

“Aigoo banyak sekali yang harus kita bawa.” Tia mengomel sendiri seraya berkacak pinggang.

“Ne, aku saja tadi sampai harus di antar mobil pribadi untuk datang ke sini, merepotkan sekali.” Timpal Suzi menyetujui.

“Annyeong....” tiba-tiba terdengar suara yang berasal dari seseorang dibelakang mereka. Min woo.

“Ne, annyeong mi....” nampak Suzy berfikir, “woo..” lanjutnya dengan tampang tanpa dosa.

“Aigoo Suzy-ssi kau lupa dengan namaku? Sudah berapa lama kita satu kelas ha?, ckck.” ucap min woo sedikit kecewa karena teman satu kelasnya ini lupa dengan namanya, lalu berdecak lidah dan menggeleng-gelengkan kepala.

“Ah... mianhae Min woo-ah.” Ujar Suzy sedikit menyesal. Sedangkan Tia hanya terkekeh melihat kedua temannya itu.

“Gwenchana...” Min woo membalasnya dengan cengiran. “Apa yang kalian lakukan disini? Ayo kita gabung dengan yang lain, kajja.” Lanjutnya.

“Ne, kita barusan akan bergabung dengan yang lain, tapi barang-barang kita terlalu banyak dan terlalu berat.” Tia kali ini yang berbicara.

Saat tengah asik berbincang, ketiga siswa itu merasa terganggu dengan keributan yang mereka dengar.

“Ada apa sih ko ribut sekali?” tanya Tia, kepalanya mendongkak ke kanan dan kekiri mencari tahu asal keributan itu dimana.

“Aaaa, rupanya berasal dari Prince of Charisma, kekekeke.” Ujar Min Woo, sembari terkekeh.

Suzy hanya mengerutkan kening, tak mengerti dengan perkataan Min Woo. ‘Prince of charisma? Nugu?’ batinnya.
Pertanyaannya terjawab ketika seseorang datang menghampiri mereka. Seorang namja dengan model rambut yang baru penuh dengan karisma, melangkah begitu keren dengan ransel yang ia gendong, serta kedua tangan yang ia masukan kedalam saku celana.

“Dialah Prince of charisma..” bisik Min woo pada Suzy, nyaris tidak terdengar, namun Suzy masih bisa mendengarnya. Masih tidak percaya dengan perkataan Min Woo, dan sejujurnya Suzypun –sedikit- terpana dengan namja itu kalau harus jujur, ia tidak berhenti melongo dan menatap namja itu, hingga si namja sampai dihadapannya dan menatapnya datar.

“Wae?” Ucapan namja itu mampu membuyarkan segala lamunan dan keterpanaan Suzy, hingga ia sedikit salting.

“M...mwo?”

“Tsk.” Namja itu mendecakkan lidah, lalu memalingkan wajah dan hendak melangkahkan kakinya.
Sekali lagi, Suzy terpana dengan itu. Separuh hatinya berkata namja itu bukan namja blonde yang menyebalkan, tapi separuh hatinya mengiyakan kalau namja itu memang si blonde menyebalkan itu, karena tidak ada wajah yang sefamiliar itu di kelompoknya kecuali Kwangmin, dan sayangnya Kwangmin bukan kelompoknya. Suzy membalikan badan, lalu ia menegur namja itu. “YA~~~!!” namja itu menghentikan langkahnya, dan berbalik menatap Suzy dengan malas-malasan.

“Nu..nuguseyo?” ucapanya sedikit terbata, namun tetap terdengar keras dan menantang.

Namja itu mengerutkan kening, pertanda tidak mengerti akan perkataan yang dikatakan yeoja didepannya ini. Apa yang salah dengan dirinya sampai yeoja ini tidak mengenalinya? Ataukah yeoja di depannya itu mendadak amnesia? Oh ayolah mana mungkin, kemarin-kemarin dia masih mengenaliku. Pikirnya.

“Mwo?” ujarnya tak mengerti.

“Nuguseyo?”

“Nan? Youngmin.” Jawab Youngmin santai nyaris tanpa ekspresi.

“Mwo?” Suzy membelalakan mata, sebagian hatinya itu ternyata memang benar. Itu memang namja blonde menyebalkan itu. Tapi kenapa model rambutnya itu berubah menjadi sedikit pendek, dan berwana gelap seperti itu, ditambah rambutnya sedikit tidak rapi namun terlihat sangat keren.

“Wae?” tanya yongmin, sekali lagi membuyarkan lamunan Suzy.

“Ha? A-aniyo.” Sergah yeoja itu. Lalu memalingkan wajah.
Tanpa babibu lagi Youngmin membalikan badan melangkahkan kakinya meninggalkan yeoja itu. Dalam hati ia terkekeh dan ternyenyum lebar, namun dalam bibirnya ia hanya menaikan sedikit sudut bibir sebelah kanannya membentuk senyuman sinis.

***


YongminVOV.

Pagi ini aku melangkahkan kaki memasuki gerbang sekolahku. Dapat kulihat seluruh siswa tengah sibuk mempacking barang bawaannya untuk pebelajaran keluar kota itu. Hahh sungguh merepotkan sekali, kenapa harus ada acara yang sepert ini?
Aku menyapu seluruh halaman sekolah, namun aku tak menemukan kembaranku. Tadi pagi dia berangkat mendahuluiku karena katanya penting, tapi dasar bodoh, dia lupa membawa jaketnya, Eomma menyuruhku membawakan untuknya. Dan sekarang aku tak melihatnya sedikitpun. Entahlah mungkin dia sedang bersama kelompoknya. Aku melanjutkan melangkahkan kakiku untuk menemui kelompokku. Sayup-sayup aku mendengar sekumpulan yeoja-jeoja yang berdiri itu menyebut namaku “Hey itu Youngmin kan? Aigoo kyeoppta, model rambutnya baru, warnanya juga sedikit gelap, tampan sekali dia, aku semakin menyukainya.” ------“Omo! Dia tampan sekali! Ah~ nae namja!~-----“Ya! Nae namja!” ya seperti itulah yang mereka bicarakan tentangku, aku sudah tau kejadiannya akan seperti ini, Eommakulah yang menyuruhku memotong rambutku dan membuatnya sedikit gelap, padahal aku lebih menyukai model rambutku yang dulu. Tapi tak apa, model yang inipun lumayan bagus walau sedikit lucu.

Aigoo, kenapa ribut sekali? Aku kan hanya mengubah model rambutku saja, kenapa mereka meributkannya? Padahal ketika Kwangmin mengubah model rambutnya dulu tidak seribut ini, ah menyebalkan sekali, bagaimana jika Nam joo mendengar keributan ini? Bisa-bisa dia langsung menghampiriku dan bergelantungan di tanganku. Membayangkannya saja sudah membuat bulu kuduk ku berdiri, grr aku bergidik ngeri. Kemudian aku melihat tiga orang yang aku kenal tengah mengobrol. Dan salah satu dari mereka adalah yeoja itu. Aku bisa melihat senyuman dan tawanya dari sini. Ia terlihat cantik saat terseyum dan tertawa. Rasanya aku juga ingin tertawa bersamanya, atau mendapat senyuman manis darinya. Namun itu terlalu mustahil bagiku. Dia selalu memandangku sebal, dari tatapannya itu sudah jelas sekali kalau dia membenciku. Jangankan tersenyum padaku bahkan melihatku saja mungkin dia tidak mau. nasibku jelas sangat jelek.

Aku melangkahkan kaki menghampiri mereka. Kulihat yeoja itu memalingkan wajah ke arahku, dia menatapku. Dari sudut matanya memancarkan keterpanaan dia terpana melihatku. Ingin sekali ku cubit pipinya itu. Wajahnya sangat lucu. Sungguh! Aku merutuki keadaan ini, keadaan yang selalu membuatku dengan yeoja dihadapanku ini jauh, semakin jauh karena sikapku yang dingin dan pengecut ini yang semakin membuatnya membenciku. Tuhan, apakah kesempatan itu akan datang padaku? Jujur saja apa yang aku katakan pada Kwangmin tentang proses itu aku sendiri pun tidak yakin akan benar-benar terjadi. Sesungguhnya semua itu hanya kebetulan, apakah itu sudah termasuk proses langkah pertama? Aku tak tahu.

“Wae?” ucapku padanya, datar. Sepertinya dia tersadar dari, keterpanaannya mungkin.

“M...mwo?” ujarnya, dari perilakunya sepertinya dia salting? Oh mungkin.

“Tsk.” Aku mendecakkan lidah, lalu memalingkan wajah dan hendak akan melangkahkan kaki. Sungguh bila terlalu lama aku berhadapan dengannya dan melihat ekspresi wajahnya sekarang itu mungkin saja aku akan goyah.

“YA~~!!” tegurnya, mau tak mau ku hentikan langkahku dan berbalik menatap yeoja itu.

“Nu..nuguseyo?” ucapannya sedikit terbata, namun tetap terdengar keras dan menantang. Aku mengerutkan sedikit dahiku. Apa? Dia bertanya padaku nuguseyo? Apa yang salah? Apa dia tidak mengenaliku? Apakah dia mendadak amnesia? Oh ayolah mana mungkin, kemarin-kemarin dia masih mengenaliku.

“Mwo?” ujarku tak mengerti.

“Nuguseyo?”

“Nan? Youngmin.”

“Mwo?” Yeoja itu membelalakan mata. Kenapa? Kenapa dia begitu kaget? Apakah aku memang berbeda?

“Wae?”

“Ha? A-aniyo.” Sergah yeoja itu. Lalu memalingkan wajah.

Aku membalikan badan, lalu kali ini benar-benar melangkahkan kaki meninggalkan yeoja itu. Dalam hati aku terkekeh dan tersenyum lebar, tapi di bibirku, aku hanya menaikan sudut bibir sebelah kananku membentuk senyuman sinis. Hanya itu yang bisa aku gambarkan tentang perasaanku.
Oh Tuhan! Yeoja ini sungguh membuatku gemas. Ingin aku mendekapnya kedalam pelukanku. Menepuk puncak kepalanya dan mengelus rambut coklat panjangnya. Namun itu sangat mustahil! Ayolah Youngmin sejak kapan kau menjadi seperti ini? Kenapa kau kali ini sering berharap tak jelas seperti itu?

***

AuthorVOP.

Sepuluh menit lagi mereka akan berangkat munuju kota Seogwipo. Mereka mamasukan barang-barangnya ke dalam bus. Lalu soensangnim menyuruh mereka untuk berkumpul karena akan mengumumkan pembagian tempat duduk selama dalam bus. Entah karena takdir, kebetulan, atau memang karena ini adalah hari sial bagi Suzy, atau justru ini mungkin memang sudah di tuliskan bahwa mereka harus bersama, Suzy mendapat satu kursi dengan Youngmin.
Dan semuanya masuk kedalam bus.
“Ya! Minggir aku ingin duduk dekat jendela!.” Tegur Suzy pada namja yang tengah duduk asyik dengan novelnya.
Namun namja itu tidak bergeming, masih asyik dengan novelnya.

“Aish! Ya!!!! Aku bilag minggir!.”
Namja itu menoleh karahnya dengan tatapan malas-malasan.

“Mwo?” katanya menaika satu alisnya.

“Aigooo, jinjayo!.” Gerutu Suzy. Ia menghela nafas, lalu berkata lagi “Aku bilang aku ingin duduk dekat jendela, jadi kau minggir!.” Ucapnya, kali ini nada bicaranya kembali normal.

“Mwo? Sirho, aku yang lebih dulu duduk di sini.”

“Mwoyaa?”

“Sudahlah diam, duduk saja di situ, jika tidak mau duduk sana di tempat lain. Jangan menggangguku!.”  Lalu namja itu menutup novelnya dan merogoh saku jaketnya mengambil ponsel dan headshetnya. Tak membutuhkan waktu lama, namja itu sudah memejamkan mata dengan headshet yang menguntai dari telinganya. Sedangkan Suzy hanya berdecak dan menghentakkan kakinya, lalu akhirnya dengan terpaksa ia duduk juga di samping namja itu.


Suzy mendesah, rasanya pantatnya sudah panas selama kurang lebih dua jam perjalanan terlewati hanya duduk dalam bus. Sekali lagi ia mendesah, masih membutuhkan tiga jam perjalan lagi untuk sampai di kota Seogwipo. Ia melirik namja yang dari perjalanan dimulai sudah memejamkan mata hingga sekarang belum juga bangun. Ia memutarkan bola matanya lalu berdecak lidah. “Namja ini ternyata seperti kebo.” Gumamnya.

“Mwo?” tanpa terduga, namja tadi ikut bergumam dan membuka sebelah matanya.
Suzy sedikit tersentak, namun ia pura-pura tidak mendengar dan memalingkan wajah lalu memejamkan mata, mencoba untuk tidur.

Sekitar tiga jam sudah berlalu dalam perjalannya, dan selama itu antara Suzy maupun Youngmin tidak ada lagi sepatah kata yang keluar dari mulut mereka. Youngmin yang sebenarnya sudah bangun dari beberapa jam yang lalu mencoba untuk kembali tidur, namun tidak bisa, akhirnya ia kembali membaca novelnya itu. Sedangkan Suzy, kali ini benar-benar tertidur pulas. Berkali-kali kepalanya miring kesebelah kanan. Karena tak tega, Youngmin membetulkan posisi kepala Suzy dengan hati-hati. Kemudian namja itu memandang lekat wajah yeoja yang tertidur pulas di hadapannya ini. Hatinya kembali berdegup kencang dan melompat-lompat, yeoja ini memang sangat cantik, bahkan saat ia tertidur. Ia semakin terlihat manis dan lucu. Sebuah senyuman tipis terbentuk dalam bibir Youngmin. Andai dia bisa, dia akan mendekap dan mengelus rambut yeoja di depannya ini, sadar itu hanya khayalan semata, Youngmin menggelengkan kecil kepalanya, seketika itu senyuman tipisnya berubah menjadi senyuman sinis, kemudian ia memalingkan wajahnya ke depan jendela, mencoba untuk tidak peduli lagi dengan yeoja itu dan berusaha untuk tidur lagi.

-TBC-

Sabtu, 28 Januari 2012

Boyfriend W Academy Episode 02

Posted by Avinda deviana devah at Sabtu, Januari 28, 2012 0 comments
Hai Bestfriend aku dapet lagi nih video Boyfriend W Academy Eps 02 yang engsubnya, yang belum liat, coba liat disini:





coba deh, kocak banget, hahahah, apalagi pas yang Youngminnya mau loncat tuh tapi dia ga nyampe sama tali atau apatuh yang begitu deh pokoknya-___- dia kecewa banget, huhu
oke kita tinggal tunggu BWA eps 03nya, katanya di eps 03 ada bagian jo twinsnya, jadi mereka di kasih misi gitu, aaah so sweet ga sabar nunggu yang engsubnya, huehehehe
thankyou^^


source: Youtube BFWacademy101

Jumat, 27 Januari 2012

Virus Khuntoria

Posted by Avinda deviana devah at Jumat, Januari 27, 2012 0 comments
Annyeong chingundeul (?) aku mau sedikit cerita tentang bagai mana aku bisa jadi setergila-gila ini sama Khuntoria-,-

Pertamanya, aku emang tau kalo Khuntoria itu couple Nichkhun 2pm sama Victoria f (x), tapi jujur aja aku ga tertarik sama sekali dan ga peduli sama couple itu. Cerita berawal dari main RP RPan. Dulu aku main RP RPan (Role Player) di BBM. Role Player itu maksudnya kita tuh meranin jadi artis korea, jadi diibaratkan kalo kita itu mereka. Aku juga jadi punya banyak temen Rp di kontak ku, dan salah satunya couple Khuntoria itu, tapi cuma Nichkhunnya aja sih, karena kan waktu itu aku sama sekali ga peduli sama Khuntoria.

Tapi karena semua kontak heboh banget sama tuh Khuntoria aku jadi sedikit tertarik. Aku liat DPnya Rp Nichkhun yang masangin DPnya sama Victoria. Aku ga ngerti ko poto-potonya nyata gitu, terus pernah masang DP pas mereka wedding, coba gimana aku ga penasarannya? jadi dari situ aku mulai nyari info tentang Khuntoria.

akhirnya aku tau, kalo mereka berdua itu dipasangin dari WGM atau lebih tepatnya di 'We Got Married' salah satu acara di reality show di KBS itu. aku juga nyari info gimana agar aku bisa nonton WGM, dan akhirnya aku nemuin deh dimana aku bisa nonton.

dari situ aku mulai nonton WGM Khuntoria dari Episode 1 sampe Episode 64, sumpah ga nyesel banget nonton itu. malahan ketagihan, apalagi yang last episodenya ah aku udah nonton dua kali tetep aja bikin aku nangis T__T dan bikin aku galau.

sekarang ini aku bener-bener terkena Virus KHUNTORIA!! sampe aku follow twitternya Nichkhun oppa, padahal dulu bener-bener ga tertarik! terus aku juga nyari fansfage dan fanbase Khuntoria, dan nemu!
aku sekarang jadi berharap kalo Khuntoria itu real! dan emang banyak banget bukti kalo mereka itu real itu semakin bikin aku tambah berharap!
hmm salah satu buktinya, bisa diliat disini:

[FANCAM] Victoria & Nichkhun



dalam Vidio itu kita bisa liat Victorea matanya kaya lagi  nyari-nyari seseorang gitu kan, terus abis gitu Nichkhun dateng sendiri ngedeketin Victoria, tanpa ditemenin member 2pm yang lain, ah aku sih sumpah seneng banget, real gitu!!!! amin amin, hahaha.
Oya, terus pas taun baru kemaren mereka juga kan jadi mc di acara Kbs Gayo daejun itu. hmm gara-gara kesibukan mereka, mareka jadi jarang ketemu, huaaaaa.

eh aku punya lagi video nih, dan ini bikin aku senyam senyum sendiri xD, coba deh liat:


dan ini dari Nichkhunnya xD:


waaaa!!!! mereka saling bilang yeobo 'sayang' wakakak, terus nichkhun bilang "nado saranghaeyo" "aku mencintaimu" anjiiiiirrrrrr bikin aku gilaaaa, wkwkwk, yaampun berharap sumpah u,u

aku juga punya beberapa foto mereka :





itu foto mereka waktu jadi Mc di Kbs Gayo Daejun akhir taun kemaren^^
dan ini ada foto-foto mereka pas di WGM dulu, ada foto weddingnya juga:





ah god please, Khuntoria make me crazy, i hope its real! haha
thankyou^^

Rabu, 25 Januari 2012

I'm In Love With You - Part 1

Posted by Avinda deviana devah at Rabu, Januari 25, 2012 2 comments
Author: Avindavahvah
Genre: Friendship, Romance, Family
Type: Chaptered
Rating: T
Cast: Jo Youngmin, Jo Kwangmin (Boyfriend), Suzy (Miss A), Sulli (fx)
Other Cast: lainnya.



Annyeong :D hahaha ini FFku yang kedua, aku nyobain bikin FF chapter bisa sampe tamat ga yah-____- semoga, asal banyak yang suka dan banyak yang suport aku pasti bakal semangat bikin lanjutannya, so don't keep silent! comment plis u,u gamsahabnidaaaaa ^^




***


Youngmin VOP.

Pagi ini aku sengaja mengikutinya. Em sebenarnya aku tak sengaja melihat dia ditoko buah tadi. Dan akhirnya ku putuskan saja untuk mengikutinya dari belakang. Aku sendiri tak tahu kenapa aku ingin mengikutinya, untuk apa aku mengikutinya? Bahkan aku sendiri sudah tau rumahnya. Mungkin untuk memastikan apakah dia selamat sampai rumahnya. Pikirku.
Aku mengendap-endap layaknya pencuri dibelakangnya, sungguh aneh. Tapi ya apa boleh buat ini yang ingin kulakukan. Tiba-tiba ponselku berdering sangat nyaring pertanda ada telpon masuk. ‘sial kenapa disaat seperti ini ponselku harus berdering, nyaring pula’ rutukku dalam hati. Segera aku mengambilnya dan mengangkatnya.

“Yeobseo?”

“Ya! Kau ini kemana? Umma sudah marah-marah tak jelas di rumah belanjaanya belum datang sampai sekarang!” suara disebrang sana membuat telingaku sakit, hingga aku menjauhkan ponselku dari telingaku.

“arraseo, disini sedang mengantri bilang pada Umma tunggulah sebentar. Aku juga sangat malas mengantri seperti ini.” Jawabku asal, karena kenyataannya aku tidak sedang mengantri dan aku sudah selesai belanja dari satu jam yang lalu.

“baiklah akan kusampaikan pada Umma.” Setelah itu telpon terputus.
Saat aku memasukan kembali ponselku pada jaketku, aku memalingkan wajah kedepan untuk melihat apakah dia sudah menghilang. Omo! Aku terlonjak kaget saat mendapati sosok itu berdiri didepanku dengan tatapan curiga.

“Apa yang kau lakukan?” tanyanya.

“Mwo?” jawabku –pura-pura- bingung.

“Aishi, sedang apa kau disini? Dan kenapa saat berbicara ditelpon tadi kau bilang kau sedang mengantri? Jangan-jangan kau... mengikutiku?” tuduhnya, dan tepat sekali! Aku memang mengikutimu! Ingin sekali aku berkata seperti itu, tapi sepertinya mulutku tidak akan bisa mengeluarkan kata-kata itu.

“Pede sekali kau, siapa yang ingin mengikuti yeoja manja sepertimu, kurang kerjaan sekali.” Jawabku sinis, dengan tatapan yang seperti biasanya, dingin.

“Kau ini benar-benar menyebalkan! Kalo bukan itu apa yang kau lakukan disini?”

“Aku mau pulang.”

“Jalan pulangmu kan bukan arah sini, lalu kenapa kau berjalan kearah sini.”

“Ya! Itu urusanku, terserahku, aku mau jalan melewati arah mana saja, lagi pula arah sini pun ujung-ujungnya tetap akan sampai dirumahku.”

“arraseo, tapi jika kau melewati arah sini kau akan sampai kerumahmu lebih lama lagi.”

“itu memang tujuanku, sudahlah malas sekali aku berdebat dengan yeoja cerewet sepertimu.” Aku memasukan tangan kiriku yang kosong dari belanjaan kedalam saku jaketku, lalu berjalan santai melewatinya, dan memalingkan wajahku seolah-olah aku malas mlihat wajahnya. Dalam hati aku bersorak soray atas kejadian ini, ingin sekali aku tertawa melihat wajahnya yang kesal karenaku.

“Ya!! Jo Youngmin!! Kau ini benar-benar namja yang menyebalkaaaaan! Aishi!!!!” teriaknya. Aku hanya tersenyum senang, dan terus berjalan meninggalkannya yang mungkin masih merutukiku.

***

Suzy VOP.

‘Brakk’ aku membuka pintu rumah dengan keras saking kesalnya. Aku melempar sembarangan sepatu dari kakiku. Lalu beranjak pergi ke dapur untuk menyimpan buah-buahan yang tadi kubeli. Eomma dan Oppaku yang melihat kelakuanku hanya menggelengkan kepala. Aku melirik mereka sekilas lalu aku beranjak pergi kekamarku untuk menenangkan diri.

‘Brakk’ sekali lagi, aku membanting pintu kamarku dengan keras. Untung saja hari ini Appa tidak ada dirumah, kalo ada aku pasti akan diomeli Appa habis-habisan. Hari ini aku sangat kesal! Padahal sebelum pergi ke toko buah-buahan aku baik-baik saja, bahkan aku berharap hari minggu ini adalah hari baik untukku. Tapi setelah aku bertemu dengan namja menyebalkan itu hariku menjadi suram, rasanya aku ingin mengakhiri hari ini dan ingin cepat-cepat besok.
Aku merebahkan tubuhku diatas kasur, benar-banar membosankan. Aku berfikir sejenak, lalu akhirnya kuputuskan untuk meaih ponselku dan menelpon Sulli, aku ingin menceritakan semuanya padanya.

“Yeobseo?” terdengar suara dari seberang sana.

“Ne, Sulli-ah?”

“Ne, ini aku. Ada apa kau menelponku Suzy-ah?”

“Aku sedang kesal hari ini!.”

“Waeyo?”

“Tadi pagi aku berteu dengan si namja blonde menyebalkan itu!.”

“Mwo? Youngmin? Kenapa bisa begitu?”

“Nado molla! Menyebalkan sekali!.”

“Hmm, sudahlah mungkin hanya kebetulan.. atau mungkin..... kau dan dia jodoh, hahaha.”

“Mwo? apa yang barusan kau katakan? Aku dan dia jodoh? Andwae!!! Aku tidak mau berjodoh dengannya, bahkan aku tidak akan pernah menyukainya!”

“Ya~ Suzy-ah hati-hati dengan perkataanmu, bisa saja nanti kau tiba-tiba menyukainya kekekek.”

“Kau ini bicara apa ha? Aku tak mungkin menyukainya! Sudahlah jangan membuat moodku semakin buruk!.” Teeet------ aku menutup telponku. Benar-benar menyebalkan, Sulli bisa-bisanya berkata seperti itu, membuatku semakin kesal!.


***

Youngmin VOP.

Aku merebahkan tubuhku diatas kasur dengan kedua tangan yang dilipat dibawah kepalaku sebagai bantalan. Mataku menerawang menatap langit-langit, otakku kembali memutar kejadian pagi tadi saat aku bertemu dengan yeoja itu, saat dia marah-marah padaku, saat dia kesal padaku. Yeoja itu membuatku gila! Entah bagai mana bisa aku menyimpan perasaan padanya, padahal dulu aku sama sekali tidak berminat menyukainya, namun sekarang aku sangat tergila-gila padanya. Tapi sayangnya aku tidak bisa mengungkapkannya, yang ada aku hanya membuatnya semakin kesal dan mungkin dia semakin membenciku. Aku sempat befikir untuk berubah menjadi seseorang yang hangat dan lemah lembut, tidak seperti sekarang, dingin dan kasar. Tapi aku tak bisa! Rasanya itu aneh bagiku.

‘tok, tok, tok’ suara ketukan pintu membuyarkan lamunanku.

“masuk.” Ujarku malas-malasan.

“Hyung Umma menyuruhmu untuk turun dan makan malam.”

“Ne, nanti aku akan menyusul.”

“Apa yang sedang kau pikirkan?” katanya seraya duduk disampingku.

“tidak ada.”

“Ayolah Hyung ceritakan padaku, aku ini kembaranmu jelas aku tahu saat ini kau pasti sedang memikirkan sesuatu.”

Jo Kwangmin. Dia kembaranku sifatnya jelas berbeda 180 derajat denganku. Dia sangat hangat dan lemah lembut, serta dia sangat baik. Kadang aku iri pada saudara kembarku ini, dia lebih banyak disayang oleh orang lain. Tapi yang membuatku sebal padanya dia itu terlalu hyper dan tidak bisa membaca situasi.

“Tadi pagi aku bertemu dengannya.”

“Nugu?”

“yeoja itu.”

“Suzy-ssi?”

“Ne...”

“Sampai kapan kau akan menutupi perasaanmu itu Hyung? Kau membuat dirimu tersiksa, cepatlah ungkapkan padanya.”

“Aniyo! Tidak secepat itu masih butuh proses..”

“Terserah kau sajalah hyung aku tak mau ikut campur. Sudahlah ayo kita turun, Umma, Appa, dan Hyunmin pasti sudah menunggu kita.”

“Baiklah.” Aku bangkit dari tidurku dan beranjak turun menuju ruang makan untuk makan malam.


***

Author VOP.

Jo Youngmin seorang namja tampan yang memiliki kembaran bernama Jo Kwangmin. Mereka sangatlah mirip hanya kepribadian mereka sajalah yang membuat keduanya berbeda. Youngmin lebih tua 6 menit dari Kwangmin. Selain itu mereka mempunyai seorang dongsaeng bernama Jo Hyunmin.
Youngmin memiliki kepribadian yang tidak terlalu baik, dia dingin, acuh dan keras kepala. Itu sebabnya banyak teman-temannya menyebutnya namja menyebalkan. Namun kembarannya Jo Kwangmin dia sangat ramah dan hangat, dia lebih mempunyai banyak teman dari pada Youngmin, sebenarnya teman mereka sama, namun Kwangmin lebih disenangi dari pada Youngmin.
Youngmin juga menyukai seseorang yeoja cantik, namun ia tidak mampu menyatakannya. Ia terlalu munafik dalam hal perasaan. Ia hanya bisa memendamnya sendiri, walau kadang dirinya selalu merutuki hal ini, karena baginya cara ini telah membuatnya menjadi seorang pengecut.
Namun berbeda dengan Kwangmin, bisa dikatakan Kwangmin lebih berani mengungkapkan perasaannya kepada yeoja yang ia sukai. Hingga, kini ia memiliki yeojachingu yang sangat ia cintai.


***


Pagi ini si kembar kembali memulai aktifitasnya. Bersekolah, apalagi? Mereka kini duduk di bangku SMA. Setiap pagi keduanya berjalan kaki untuk sampai sekolah. Karena sekolah mereka tidak terlalu jauh dengan rumah.

“Ya! Hyung kau jalan terlalu cepat, tunggulah aku!” teriak Kwangmin dengan setengah berlari untuk mengejar hyungnya, Youngmin. Tetapi Youngmin tidak menghiraukan teriakan saudara kembarnya itu, ia terus berjalan dengan santai meninggalkan Kwangmin.
Ketika sampai di depan gerbang dan hendak akan melangkahkan kakinya masuk, tiba-tiba seseorang menarik tangan Youngmin dan menggandengnya. Sang empunya hanya menoleh tanpa ekspresi pada si penggandeng.

“Pagi Youngmin-ah, aku senang sekali pagi ini kita bisa masuk kelas bersama.” Ujar si penggandeng dengan senyumnya yang dibuat semanis mungkin. Tapi Youngmin hanya menatapnya malas-malasan, kemudian ia memalingkan wajahnya kedepan. Saat itu ia mendapati yeoja yang ia sukai berdiri beberapa meter didepannya, yang kini tengah menatap dirinya dengan tatapan menyebalkan. Disamping yeoja itu berdiri seorang yeoya lainnya yang tak lain adalah sahabatnya.
Dalam hati, ingin rasanya Youngmin melepas gandengan ini dan memberi penjelasan pada yeoja itu agar tidak salah paham, namun, itu tak akan mungkin. Dimata yeoja itu dirinya bukanlah siapa-siapa bahkan yeoja itu telah menganggapnya sebagai orang paling menyebalkan yang pernah dia kenal.

“Ya~ Sulli-ah coba kau liat, si blonde itu pagi-pagi sudah menggandeng seorang yeoja yang sama menyebalkannya dengannya.” Bisik yeoja itu pada sahabatnya.

“Ara, tapi Suzy-ah... Kwangmin bilang Nam joo lah yag memulai.”

“Mwo? lalu kenapa? Bukan urusanku siapapun itu yang memulai, bagiku mereka sama halnya menyebalkan.!”

“Ah, ne Suzy-ah ara, aku hanya bilang apa yang Kwangmin katakan.”

“Namja chingumu itu kembarannya, tapi sifatnya berbeda seperti langit dan bumi, oh bukan sifatnya berbeda 180 derajat dengan Youngmin. Kwangmin sangat baik.” Bisik yeoja bernama Suzy kepada Sulli.

Sedangkan Kwangmin yang baru saja sampai didepan gerbang hanya menatap mereka bingung, kemudian tak lama setelah itu Kwangmin mengerti, lalu dia melepaskan paksa gandengan yeoja dari tangan Youngmin.

“Ya~ Youngmin akan masuk kedalam bersamaku, minggir kau.” Katanya lalu menarik Youngmin, dan meninggalkan yeoja itu sebelum dia mengoceh dan mengejarnya. Tak lupa, Kwangmin melirik sekilas dan tersenyum kepada yeojachingunya yang masih berdiri di tempat yang sama, Sulli.

“Ya!!!! Kwangmin apa yang kau lakukaaaaan!! Aishi!!!!”



***


Youngmin VOP.

“hosh...hosh..berhenti..” ucapku terbata, kelelahan. Kwangmin menarikku sambil berlari untuk menghindar dari yeoja centil itu. Aku sangat kelelahan, bisa tambah kurus aku jika setiap pagi seperti ini. Ya yeoja itu setiap pagi selalu saja menungguku di depan gerbang dan selalu saja menggandeng tanganku untuk masuk kelas bersama-sama, tapi untungnya Kwangmin selalu menyelamatkanku, dan cara untuk menghindarinya adalah dengan berlari seperti sekarang ini. Hal ini rutin dilakukan hampir setiap hari. Kadang aku berpikiran untuk masuk lewat pintu belakang, namun jika pagi, pintu itu belum di buka. Bahkan aku pernah mencoba untuk datang pagi-pagi sekali, tapi pintu gerbang belum terbuka dan saat dibuka yeoja itu datang. Dunia memang sempit.

“Aaaarggghh bisa-bisa mati karena terlalu kurus aku jika seperti ini.” Kataku sambil mengacak-ngacak rambutku.

“hosh..hosh...apa maksudmu mati hyung?” ucapnya terbata, sama halnya karena kelelahan.

“Tiap pagi aku harus berlari menghindari si Nam joo itu. Apa itu tidak akan membuatku kurus hah? Kiloanku sudah turun 3kg kemarin, dan jika terus-terusan begini aku bisa mati sedikit demi sedikit karena berat badanku berkurang”

‘PLETAK’ tiba-tiba saja Kwangmin memukul kepalaku dengan bukunya yang sangat tebal, kira-kira tebal buku itu mencapai 3 atau 4 ratus halaman, membuatku sedikit pusing.

“Ya!!! Apa yang kau lakukan! Beraninya kau memukul hyungmu!” bentakku padanya, aku meringis kesakitan sambil terus mengusap-usap kepalaku.

“gwaenchana?” ucapnya polos.

Aishi! Aku tak habis pikir, dengan polosnya ia berkata ‘gwaenchana?’ setelah apa yang ia lakukan terhadapku, tak bisakah dia merasakan betapa pusingnya kepalaku setelah dipukul dengan sebuah buku yang tebal itu.

“Kau ini! Apa-apaan kau memukulku seperti itu ha?”

“Ya hyung kau yang kenapa, kau tadi protes karena aku ajak lari untuk menghindari si Nam joo, kau bilang kau akan mati karena berat badanmu sedikit demi sedikit akan berkurang, itu sangat bodoh! Jadi ku pukul saja kau agar kau tidak menjadi bodoh seperti itu, ckck, kau memang bodoh.” Katanya lalu menggeleng-gelengkan kepala.

“Mwo?”

“Ah sudahlah lebih baik kita masuk kelas, kajja.” Ujarnya lalu pergi meninggalkanku yang masih berdiri mematung masih tak percaya dengan apa yang dikatakan kembaranku itu.



***
Author VOP.

Minggu ini, Academy High School, tempat Jo Twins sekolah sedang mengalami masa kesibukan yang sangat akut. Karena minggu depan sekolah mereka akan mengadakan pembelajaran keluar kota selama satu minggu. Pembelajaran ini dilakukan untuk mengetes kepribadian, kemandirian, dan kemampuan siswa di alam terbuka, ini sama halnya seperti perkemahan, karena akan dilaksanakan di sebuah pegunungan. Namun bedanya mereka tidak memakai tenda, melainkan disana sudah berdiri asrama. Pembelajaran ini rutin dilakukan siswa setiap tahun di tempat yang sama yaitu dikota Seogwipo, provinsi Jeju.

Begitupun, Youngmin dan yang lainnya sibuk mempersiapkan diri untuk acara itu. Saat ini akan diadakan pembagian kelompok di satu kelasnya. Dalam satu kelas dibagi menjadi 4 kelompok, dan satu kelompok terdiri dari 8 orang, karena siswanya sebanyak 32 orang.

“Baiklah, kita mulai pembagian kelompoknya.” Ujar soensaengnim.

“Apapun hasilnya nanti, kalian tidak boleh protes! Karena kami, pihak guru sudah mengaturnya sedemikian rupa.” Ujar soensaengnim lagi.

Semua murid hanya mengangguk pasrah, sembari dalam hati terus merapalkan do’a agar mereka sekelompok dengan teman dekat mereka. Seperti yang dilakukan Suzy dan Sulli, mereka berdua saling berpegangan tangan dan berdo’a agar mereka satu kelompok. Terlebih Suzy, dia terus berdo’a agar tidak satu kelompok dengan Youngmin ataupun Nam joo.

Pembagian kelompok dimulai. Do’a Suzi dan Sulli ternyata tidak terkabul, karena Sulli tidak satu kelompok dengan Suzy. Melainkan, Sulli satu kelompok dengan Nam joo.
Nama-nama mereka satu per satu dituliskan di papan tulis, sehingga semua dapat mengetahu dengan siapa saja mereka satu kelompok.
Akhirnya Suzy mengetahui dengan siapa ia satu kelompok. Dia membaca satu persatu nama teman satu kelompoknya di papan tulis, dan mereka adalah Na eun, Hyeri, Tia, Gongchan, Min woo, Jeongmin, dan.... mata Suzy membulat seketika membaca nama terakhir yang tertulis di kelompoknya. “MWOOOOOO?????”......

-TBC-



 

secuil karya avinda Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea