Gadis
itu berdiri menghadap pohon besar yang tumbuh kokoh dihadapannya dengan tatapan
nanar sambil memeluk sebuah kotak tua berwarna coklat. Memory masa lalu
berputar jelas di otaknya bak film yang sedang di putar. Masa lalunya dengan
sahabat masa kecilnya itu tak akan pernah pupus dari otaknya, apalagi jika ia
mengunjungi tempat ini. Tempat favoritnya semasa kecil dengan sahabatnya itu.
Pohon besar –satu-satunya- yang berdiri kokoh di pinggir taman itu merupakan tempat
special bagi mereka. Bermain, bercanda, menangis, bahkan hanya sekedar melamun
pun mereka lakukan bersama dipohon ini.
Tahun ke 7
“Deby , tebak aku punya komik baru. Ayahku membelikanku ini kemarin.” Ucap seorang anak laki-laki
sambil mengacungkan sebuah komik Anime kepada gadis kecil dihadapannya.
“Oh ya? Apa itu? Jangan bilang itu komik Naruto lagi?” gadis kecil
itu menanggapinya. Anak laki-laki itu hanya memamerkan gigi putihnya yang
berbehel sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Gadis kecil itu hanya
memutar bola matanya, kemudian berkata.
“Astaga Aldo… koleksi
komik naruto mu itu sudah satu lemari penuh, masih saja kau membeli komik
bergenre action itu? Huh menyebalkan.”
“Hey nona manis, kau sendiri bagaimana, huh? Boneka Barbie mu itu
sudah 1 gudang tapi tetap saja kau membelinya.” Cibir anak laki-laki itu.
“Oh ya? Benar kah? Hmm.. kalau begitu kita sama, hahaha…”
Mereka berdua tertawa bersama menertawai kekonyolan masing-masing….